Rabu, 09 Januari 2019

TUGAS RUTIN KE: 5 ( MONETER ISLAM 1 )

1. Jelaskan mengenai konsep “economic value of time”, sebagai dasar keuangan islam! Bandingkan dengan konsep “time value of economic!


     Jawaban : 

·         konsep “economic value of time”
Economic value of time adalah yang bernilai adalah waktunya itu sendiri. Uang dapat berkurang ataupun betambah jika diinvestasikan lagi. Islam memperbolehkan pendapatan harga tangguh bayar lebih tinggi daripada bayar tunai. Sebagai contoh, bila barang dijual tunai dengan untung Rp500,- maka penjualan dapat membeli lagi dan menjualnya kemudian sehingga dalam satu hari itu keuntungannya Rp1.000,- sedangkan bila dijual tangguh bayar maka hak penjual jadi tertahan, sehingga ia tidak dapat membeli lagi dan menjual lagi, akibat lebih jauh itu, hak dari keluarga dan anak penjual untuk makan malam tertahan pada pembeli. Alasan inilah, yaitu tertahannya hak penjual yang telah memenuhi kewajiban (penyerahan barang) maka Islam membolehkan harga tangguh lebih tinggi dari pada harga tunai.
·         Konsep “time value of economic”
Time value of money itu adalah konsep yang menganggap nilai uang saat ini lebih tinggi dari uang dimasa yang akan datang. Jika konsep economic value of time itu kurang lebih uang akan mempunyai nilai ekonomi lebih bila diinvestasikan dalam kurun waktu tertentu. jadi kalo tidak diinvestasikan ya nilainya tidak akan bertambah. Misalnya simpan uang dibawah kasur, sepuluh tahun lagi pun nilainya tidak akan berubah. Berbeda jika kita menginvestasikan uang tersebut pasti sepuluh tahun lagi nilainya akan berubah (bisa bertambah/berkurang). Dalam time value of money nilai uang pasti berbeda saat ini dengan dimasa depan walaupun uang tersebut tidak diinvestasikan. Dengan prinsip ini berarti time value of economic membuka peluang lebar-lebar dengan kebolehan dalam memberikan bunga atas harta.


2. Jelaskan beberapa aspek fundamental perbedaan antara moneter islam dengan system moneter konvensional!

Jawaban :

Moneter Islam:
·         Perbedaan yang mendasar antara kedua jenis instrumen tersebut adalah prinsip syariah tidak membolehkan adanya jaminan terhadap nilai nominal maupun rate return (suku bunga). Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan target pelaksanaan kebijakan moneter maka secara otomatis pelaksanaan kebijakan moneter berbasis syariah tidak memungkinkan menetapkan suku bunga sebagai target/sasaran operasionalnya.
·         Fungsi Uang dalam moneter Islam adalah:
1.      Uang sebagai alat tukar
2.      Uang sebagai satuan pengukur nilai
3.      Uang sebagai alat produksi
·         Uang dan nilainya
Uang bukan sesuatu yang menguntungkan. Angka yang tertera tidak menguntungkan dan tidak bernilai. Dasar kehidupan ekonomi adalah produksi, yang merupakan hasil usaha dari individu-individu. Selama uang masih dikaitkan dengan produksi, maka tidak ada cara apapun yang dapat membuatnya bernilai. Uang tidak akan bernilai jika tidak digunakan sebagai alat pembayaran. Maka uang yang ditumpuk tidak sama dengan uang yang beredar. Jadi uang tidak untuk disimpan atau ditumpuk saja tapi harus diproduksi.
·         Uang dan modal merupakan sesuatu yang berbeda. Dimana uang adalah milik masyarakat, sedangkan modal adalah milik individu.

Moneter Konvensional:
·         Fungsi Uang dalam moneter konvensional adalah:
1.      Uang sebagai alat tukar
2.      Uang sebagai satuan pengukur nilai
3.      Uang sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan
·         Uang dan nilainya
Masyarakat selalu mengatakan fungsi uang mempengaruhi simpanan. Menurut ekonomi konvensional, jika orang yang menumpuk uang berarti ia telah mengumpulkan nilai materi sampai uang yang tertumpuk itu dapat mencapai kekuatan daya beli.
·         Tidak adanya perbedaan antara uang dan modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CRITICAL BOOK REPORT ( CBR ) Buku Pengantar Ekonomi Islam

CRITICAL BOOK REPORT Buku Pengantar Ekonomi Islam untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Islam                ...